Puasa saat menyusui? Boleh ga sih? Nanti produksi ASI-ku akan berkurang ga ya?
Nah, pasti ini menjadi pertanyaan hampir semua ibu-ibu yang sedang dalam proses menyusui si buah hati di bulan Ramadhan.. yuk kita intip artikel tentang menyusui di bulan Ramadhan ini.
Nah, pasti ini menjadi pertanyaan hampir semua ibu-ibu yang sedang dalam proses menyusui si buah hati di bulan Ramadhan.. yuk kita intip artikel tentang menyusui di bulan Ramadhan ini.
Ibu menyusui yang ingin berpuasa boleh saja lho. Karena menurut penelitian puasa dalam waktu yang tidak berkepanjangan sebenarnya tidak mengurangi asupan nutrisi dan produksi ASI. Jadi jangan khawatir ya, karena ibu tetap bisa menjalankan ibadah puasa dan menyusui tanpa takut produksi dan kualitas ASI menurun.
Walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI-nya tidak akan berubah atau berkurang kualitasnya dibandingkan saat tidak berpuasa. Sebab, tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi dengan mengambil cadangan zat-zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Begitu ibu berbuka, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi, sehingga ibu tidak akan kekurangan zat gizi untuk memenuhi aktifitas serta mempertahankan kesehatan tubuhnya. Komposisi ASI baru akan berkurang pada ibu yang menderita kurang gizi berat, sebab tidak ada lagi cadangan zat gizi yang dapat memasok kebutuhan produksi ASI yang lengkap.
Namun, sangat dianjurkan pada para ibu yang masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari 6 bulan) untuk menunda berpuasa atau tidak berpuasa. Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadhan. Sebab pada masa menyusui eksklusif, ASI adalah satu-satunya asupan cairan dan gizi bagi bayi. Dalam setiap 2 sampai 3 jam sekali ibu memberikan ASI kepada bayinya. Apabila asupan makan berkurang maka kandungan zat gizi pada ASI juga berkurang. Padahal bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan sangat memerlukan gizi yang sempurna melalui ASI sehingga pada masa ini, metabolisme tubuh ibu bekerja dengan giat untuk terus menerus memproduksi ASI dengan komposisi yang lengkap.
Nah, untuk ibu yang ingin menyusui di bulan Ramadhan, ibu perlu memperhatikan beberapa hal penting berikut agar selama puasa tidak mengalami dehidrasi yang bisa menyebabkan kualitas ASI menurun.
Memenuhi Kebutuhan Serat Lebih Banyak
Tidak hanya di bulan puasa, ibu menyusui memang harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Nah, apalagi di bulan puasa, saat ibu menyusui akan berpuasa selama hampir 13 jam tidak mengonsumsi makanan dan minuman.
Karena itu saat yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan serat saat bulan puasa adalah di saat sahur. Buatlah hidangan makanan sahur yang dilengkapi dengan sayur dan buah. Sebab kandungan serat banyak terdapat di dalam sayuran.
Mencukupi kebutuhan serat di bulan puasa bisa mencegah ibu menyusui mengalami konstipasi. Selain itu sayuran tidak hanya kaya serat tetapi juga vitamin A, karoten, lycopene dan zat antioksidan lainnya. Kebiasaan mengonsumsi sayuran di saat sahur juga bisa membuat ibu menyusui menahan lapar lebih lama lho.
Istirahat yang Cukup
Untuk menjaga stamina dan produksi ASI selama ibu menyusui menjalankan ibadah puasa maka luangkankan lah waktu untuk tidur siang. Karena salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kualitas ASI adalah dengan istirahat yang cukup. Ibu menyusui disarankan untuk tetap beraktivitas di pagi hari dan sore hari. Saat siang hari ibu menyusui sebaiknya beristirahat selama 60 menit dengan tidur.
Tetap Makan Tiga Kali Sehari
Salah kaprah kalau ibu menyusui tidak menjaga pola makan tiga kali sehari selama bulan puasa. Karena berpuasa bagi ibu menyusui bukan artinya menghilangkan satu kali waktu makan. Selain sahur dan berbuka puasa, ibu menyusui bisa kembali makan sebelum waktu tidur. Dengan tetap makan tiga kali sehari maka pemenuhan gizi dan nutrisi serta kualitas ASI akan terjaga baik.
Ibu menyusui juga bisa menambahkan menu segelas susu di setiap santap sahur dan berbuka puasa. Karena susu mengandung protein dan kalsium yang dibutuhkan selama menyusui. Jadi ibu menyusui bisa kok berpuasa tanpa berdampak pada produksi ASI.
Ibu menyusui juga bisa menambahkan menu segelas susu di setiap santap sahur dan berbuka puasa. Karena susu mengandung protein dan kalsium yang dibutuhkan selama menyusui. Jadi ibu menyusui bisa kok berpuasa tanpa berdampak pada produksi ASI.
Tetap Tenang dan Percaya Diri
Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASI-nya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah.
Bagaimana kalau ibu bekerja?
Nah, kalau ibu bekerja disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan di atas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.
Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.
Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan dan salam ASI!
Penulis: Bidan Bella Setia (Rumah Puspa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar